Emas Catat $1900 Untuk Pertama Kali

SELASA, 23 AGUSTUS 2011

New York, Bloomberg 22/8/11 – Emas memperpanjang rally ke rekor, melampaui $ 1,900 per ounce di New York untuk pertama kalinya, atas kelanjutan kekhawatiran bahwa ekonomi global akan goyah sehingga memacu permintaan untuk emas batangan sebagai perlindungan kekayaan.

Goldman Sachs Group Inc menurunkan proyeksi untuk pertumbuhan AS pada tahun 2011 pada tanda-tanda bahwa pemulihan ekonomi terbesar di dunia tersebut telah kehilangan momentum.

Kanselir Jerman, Angela Merkel berusaha menentang diluncurkan obligasi euro sebagai sarana untuk memecahkan krisis utang, dengan mengatakan bahwa ia tidak akan membiarkan pasar keuangan menentukan kebijakan.

Emas sedang dalam 11 tahun bull market, kemenangan beruntun terpanjang sejak setidaknya 1920 di London. Harga naik lebih dari dua kali lipat sejak akhir 2008 dimana pemerintah di seluruh dunia sedang berjuang dengan krisis utangnya dan rendahnya biaya pinjaman AS mendorong daya tarik emas sebagai lindung nilai terhadap inflasi.

"Orang-orang kehilangan kepercayaan pada pengelolaan moneter," kata Nick Barisheff, presiden Toronto Bullion Management Group Inc, dalam sebuah wawancara telepon. "Emas telah menjadi bentuk mata uang untuk 3.000 tahun terakhir dan akan terus begitu."

Berjangka emas untuk pengiriman Desember naik $ 39,70, atau 2,1 persen, menjadi $ 1,891.90 per ounce pada pukul 05:15 setelah-jam perdagangan elektronik di Comex, New York. Sebelumnya, harga menyentuh rekor $ 1.904.

Bank sentral menambah cadangan mereka dari logam untuk pertama kalinya dalam satu generasi. Mereka telah membeli 198 metrik ton emas sepanjang tahun ini, Marcus Grubb, direktur investasi pada World Gold Council, mengatakan pada 18 Agustus.

Holdings pada produk yang diperdagangkan di bursa (ETP) didukung oleh emas menyentuh 2,216.8 ton pada 8 Agustus, terbesar yang pernah ada, ditunjukan data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.

"Saya akan mengatakan bahwa kita akan mencapai $ 2.000 pada akhir tahun ini dan tingkat yang lebih tinggi selama bertahun-tahun," kata Louise Yamada, managing director dari Louise Yamada Technical Research Advisors LLC di New York, dalam sebuah wawancara telepon.