Emas Catat Rekor Baru; Ekonomi Tertahan, Ekuitas Melorot

GoldMarket News - JUMAT, 19 AGUSTUS 2011

New York, Bloomberg 18/8/11 – Berjangka emas melonjak ke rekor $ 1,829.70 per ounce atas permintaan untuk investasi surga seiring dengan terus meningkatnya keprihatian bahwa pertumbuhan ekonomi global tertahan dan memicu penurunan tajam pada ekuitas.

Indeks Standard & Poor 500 anjlok sebanyak 5 persen setelah manufaktur di daerah Philadelphia tiba-tiba terkontraksi pada bulan Agustus paling dalam sejak dua tahun terakhir karena turunnya tingkat pesanan dan banyak pengurangan pegawai pada sektor manufaktur. Krisis utang Eropa kemungkinan dapat membekukan pasar antar bank dan memotong pendanaan, kata Lars Frisell, kepala ekonomi pada regulator keuangan Swedia.

"Ssituasi Eropa makin membusuk," kata Sterling Smith, seorang analis dari Country Hedging Inc, dalam sebuah wawancara telepon dari St Paul,Minnesota. "Kegugupan di pasar modal mendorong orang ke arah emas."

Kontrak berjangka emas untuk pengiriman Desember naik $ 28,20, atau 1,6 persen, untuk menetap di $ 1,822 pada pukul 01:45, di Comex,i New York, tutup pada all-time high untuk hari ketiga berturut-turut.

Harga telah naik 28 persen pada 2011, setelah membukukan keuntungan pada 10 tahun sebelumnya.

"Jika emas terus meningkat pada tingkat ini selama beberapa hari kedepan, mungkin dapat menyentuh $ 2000 pada akhir bulan ini," kata Smith.

Pada akhir Juli, emas diselesaikan pada $ 1,631.20.

Morgan Stanley memangkas perkiraan untuk pertumbuhan global tahun ini, mengutip "kurangnya" respon terhadap krisis utang Eropa dan prospek pengetatan fiskal.

"Negara-negara berkembang dengan dengan pertumbuhan yang lambat, defisit fiskal yang besar dan suku bunga mendekati nol selama beberapa tahun ke depan, tekanan inflasi di negara berkembang, dan ketidakpastian politik dan ekonomi yang lebih besar menjadi pertanda baik" untuk emas, Roxana Mohammadian-Molina, seorang analis dari Barclays Capital, mengatakan dalam sebuah laporan.

http://kp-futures.com/mr/gold_market_report_19_agustus_2011.pdf