Manajemen Freeport Dinilai Kurang Sensitif

INILAH.COM, Jakarta - Pengamat Pertambangan, Kurtubi berharap manajemen PT Freeport Indonesia memenuhi tuntutan karyawan terkait kenaikan gaji yang dinilai saat ini masih kecil.

Hal itu dilakukan guna menghindari kerugian yang lebih besar bagi perusahan dan negara Indonesia khususnya, pasalnya akibat mogok kerja tersebut pendapatan negara hilang sebesar US$6,7 juta dan penurunan produksi emas sebesar 230 ribu ton biji emas dan tembaga per hari.

Demikian disampaikan Kurtubi saat berbincang dengan INILAH.COM di Jakarta Sabtu (17/9). "Perusahaan tambang emas raksasa kelas dunia seperti Freeport semestinya harus sensitif terhadap persoalan tersebut.

Mereka harusnya bisa mensejahterakan karyawannya. Sebab dengan mereka sejahtera, mereka pasti akan bekerja dengan baik dan dapat meningkatkan produktivitas perusahaan," kata Kurtubi.

Kurtubi menjelaskan kasus mogok kerja yang dilkukan karyawan Freeport menjadi gambaran bahwa kesejehateraan belum mereka rasakan. Oleh sebab itulah, mereka melakukan mogok kerja biar aspirasi mereka diperhatikan oleh manajemen. "Akibat gaji pelit, ya seperti ini," sindir Kurtubi.

Menurutnya, untuk menghindari kerugian yang lebih besar, pemerintah dalam ini kementerian tenaga kerja harus menengahi persoalan yang terjadi antara pekerja dengan perusahan. "Tuntutan mereka saya kira wajar-wajar saja, sebab biaya hidup juga naik. Ini harus ada solusi cepat, jangan sampai negara dirugikan lebih besar lagi," tukas dia.

Sementara, Analis Geopolitik, Dirgo Purbo mengatakan bahwa, kasus freeport akan sangat berpengaruh terhadap iklim investasi dibidang migas khususnya. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral harus segera memediasi persoalan tersebut. Sebab, jika ini dibiarkan berlarut-larut bukan tidak mungkin kerugian pendapatan negara yang sebesar US$6,7 juta akan bertambah.

"Disamping juga iklim investasi migas juga jadi kendor, apalagi belum lama ini kasus pembakaran lapangan migas Tiaka," timpal Dirgo Purbo.

Saat ini, 8 ribu karyawan Freeport melakukan mogok kerja sejak beberapa hari lalu. [hid]